Sabtu, 24 September 2011

Yang Lalu tentang : ERVIN

aku tahu, ini pilihanku. ini sakit...
mncintai orang yang mencintai orang lain...
dan a ku hanya sebaai entahlah apa aku itu...
aku suka sama kamu. dan kan kucoba sabar dan menunggumu, sampai waktu yang akusendiri ga' bisa nentuin...
mungkin memang kebodohanku. dengan alasan tak mau memberi orang kesempatan karna takut nantinya memeberi harapan palsu dan memuat dia sedih dan sakit....
nyatanya akhirnya malah aku yang sakit. namun sebuah penyakit tak kan jadi penyakit kalo aku g ngerasa itu sebuah penyakit kan. yah tentu saja pusatnya di aku semua tergantung aku sendiri bahagia atau tidak.
aku yang menentukan apakah ini baik ato g. sabar, 5 huruf itu cukup memuatku tenang, bahwa semua ada waktunya yang tepat. bahwa kuyakin tentu aku akan bahagia selalu bahagia kumulai detik ini dan seterusnya dengan mulai ber positif thinking ria tentunya.,.,hehehe
AKU BAHAGIA
bersama orang - orang yang sayang padaku dan kusayangi. amind. :)
11:34 pm
(10.07.2011)

aku pengen sama kamu, sampe kpanpun sama kamu...
ervin...
ervin ervin ervin
:)
:)
:)
kangend
(22/07/2011)

Aku pengen mati sekarang. Bodoh kan? Iya emang aku terlahir bodoh. Maunya aku dengan mudahnya melakukan itu tanpa ikatan yang jelas dengan kenyataan bahwa dia sedang menyukai wanita lain dan mereka sampai sekarang masih berhubungan.
Aku ini benar – benar wanita murahan. Anjink!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Udah abis kata – kata buat ngungkapin semua kebodohanku.
Gantung diri, ngiris tangan ato apa enaknya???
Minum obat aj? Biar g kerasa sakit. Si bodoh inipun ingin dicintai disayangi namun
Semua yang q niatin main2 ternyata g jadi main2 karena q cnv k
Aku dengan pedenya bilang aku sih santai aja. What??? Nyatanya q g sesantai itu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BODOH BODOH BODOH
(24/07/2011)

Mengatakan kebenaran g semudah membalikkan telapak tangan, begitu juga mengikhlaskan sesuatu.
Egois cie, tapi bukankah seseorang harus punya egois?
Aku ingin dia titik!!!
Aku ingin jadi diriku apa adanya di depan dia. Aku ingin bahagia sama dia.
Aku harus pede!
Bahagia
Ceria
Jadi diriku sendiri
G terbebani oleh siapapun.
Brenti nangis
Kadang, aku kehilangan arah terlalu takut buat melangkah karna aku takut kehilangan kamu. Aku bendci hidup kayak gini jadi si lemah yang selalu ngalah. Aku pengen kamu juga saying sama aku. Tapi itu bukan cinta namanya.
Egois, apanya yang egois?
(25/07/2011)

Aku bener2 dah g punya muka di hadapan kamu. Entah kamu tu baik pa buruk. Tapi hal yang kujaga agar aku tetap baik di hadapanmu telah hancur musnah. Entah kepada berapa orang aku tlah kehilangan harga diriku. Selalu di titik transisiku.
Kuserahkan semuanya sama allah, aku bener2 g sanggup
(08/08/2011)

Kini, kujalani semuanya sendiri. Kebodohanku yang terulang kembali. Atau ini semua merupakan balasan yang dikirim Allah untuk semua perbuatanku di masa lalu? Perbuatanku yang telah menyakiti hati orang tuaku, cinta lugu izhar kepadaku, lalu kebahagiaan apa yang kudapat untuk tiap rasa sakit yang orang lain pernah timbulkan padaku? Mereka mungkin mendapat balasannya namun, apa aku bahagia dengan penderitaan mereka? Enggak kan, sesakit apapun mereka namun jika aku sendiri g bahagia, gimana balasan buat mereka itu ada gunanya? Nyatanya dulu mereka sedang berbahagia di atas penderitaanku.
Aku terjebak pada rasa tertekan yang entah kubuat sendiri atau memang ada begitu saja. Ketidaksabaranku membuatku hancur seperti ini. Sungguh satu – satunya keinginanku saat ini Cuma menenggelamkan diri pada sebuah bak sampai nafasku terhenti. Namun, bagian diriku yang lain selalu waras dengan mengingat semua konsekuensi yang bakal aku tanggung ketika aku bunuh diri. Aku melarang seseorang untuk tidak merusak dirinya dengan obat – obatan terlarang alcohol dan yang lainnya, namun sekarang aku menginginkannya. Aku tahu hidup g sempurna, roda selalu berputar ada saatnya kita waras dan mengingat semua itu buruk namun aku merasa tak akan ada yang mengerti keadaanku ketika aku salah, karena mereka menunjukkan bahwa aku selalu salah.
Sebenarnya apa yang kutangisi? Bagaimana kau mencampakkanku atau hidupku? Kebodohanku? Teganya kau mencampakkanku begitu saja. Meninggalkan semua seperti tak terjadi apa – apa. Mungkin apakah bagimu aku tak ada artinya sama sekali?
Entah kesekian kali aku tersakiti oleh kebodohanku sendiri. Berusaha positif thinking dan memberi kesempatan bahwa segala sesuatu tak selalu sama, ada kesempatan kedua. Namun ternyata entah berapa kali aku tlah member kesempatan pada diriku sendiri dan orang – orang itu bahwa selalu ada harapan.
Harapanku salah dan palsu, tujuanku menulis inipun untuk melegakan fikiranku agar aku tak terikat pada rasa yang salah lagi. Inilah isi hatiku :
“mas, maafin aku telah bikin semuanya seperti g enak, aku selalu ingat kata – katamu dari awal biarkan semua mengalir begtu saja dan aku dengan fikiranku bahwa ku ingin ini semua mengalir begitu saja, bahwa aku dengan kenyataan aku sayang kamu. Ku ingin memberikan yang terbaik buat kamu. Itu semua Cuma buat kamu. Aku tak memberikannya pada siapapun sebelumnya, tapi sepertinya kamu g percaya. Namun, kusadari tak sepenuhnya salahku, aku juga tak kan menreuskan langkahku jika kau tak memberiku jalan. Kau juga bertindak seolah ingin memperkenalkan dirimu yang sebenarnya bukan dirimu yang terlihat selama ini. Dan aku mengerti itu sebagai tindakan bahwa kamu ingin jadi dirimu sendiri di hadapanku. Kupun ingin menjadi diri sendiri di hadapanmu. Aku nyaman bersama kamu. Aku mau seperti itu, dan semua itu mengalir begitu saja. Apa aku ini Cuma nafsumu? Ku ingin jawabanmu. Bukan kediamanmu. Kemenunggu sampai segala sesuatunya terungkap bagaimana yang sebenarnya terjadi. Kuingin dengan gentle kamu akan mengungkapkan sesuatu sehingga membuatku lega dan aku terima. Selama ini kurasa aku cukup egois dengan “aku” maka dari itu kubiasakan diriku untuk “kamu” ditiap kesempatanku. Namun ternyata berakibat lain. Bahwa akhirnya aku yang menanggung semua ini sendiri, seolah aku ini sendiri. Aku butuh jwaban kamu mas. Apa kamu menganggapku murahan karna kemarin? Karna aku mau? Atau kamu membutuhkan jawaban lain? Kurasa kamu cukup pintar untuk mengerti bahwa sikapku menunjukkan rasa yang selama ini aku rasa. Aku sayang sama kamu.”
Pada akhirnya semua hanya bisa kuserahkan pada Tuhan. Hanya Dia yang paling mengerti yang terbaik untuk kita semua. Aku ingin berhenti pasrah seperti ini dan memulai keyakinanku dengan pasti. Bukannya selalu bilang bahwa ya sudah ini memang yang terbaik, sudahnlah kuyakin ini yang terbaik, ada jalan yang lebih baik. Dulu kuselalu berambisi dalam segala hal dan kuselalu focus untuk semua itu, tapi ini rasa yang tak bisa ditargetkan. Bukannya hal yang tidak penting tapi terlalu penting untuk disamakan dengan materi yang ada di bumi ini. Atau akau salah? Karna kenyataannya ambisi akan berakhir sukses namun semuanya tak ada rasa apapun hambar. Hanya bangga telah mencapai semua itu. Aku tak mau memperlakukan rasa seperti property yang bisa di ambisikan materi yang bisa dibeli dengan uang. Apakah aka nada seseorang yang akan benar – benar mengerti aku? Mencintaiku dengan tulus? Seseorang yang tepat dan sepadan.
Keputusanku :
Kumenunggu jawaban kamu seminggu ( walo aku tahu jawban itu akan sakit, setidaknya aku tahu dari mulutmu sendiri )
Aku lanjutkan hidupku sekuat tenaga, bersama orang – orang terkasih di sekitarku, jika kau mampu selama 2 tahun seperti itu, mengapa aku tidak jika hanya beberapa bulan atau lebih. Tujuan utamaku adalah cinta sejati yang akan menjalani kehidupan denganku sampai mati ( ini mungkin terlalau klise, lebay, mellow, atau apapun itu. Tapi benar – benar itu yang ku inginkan )
Akan kutemukan seseorang yang benar – benar tepat dan menjalani kehidupan dengannya dan bahagia bersamanya .
(25/07/2011)

kutahu kau tak tersentuh ku menangis, maka sekuat tenaga kurelakan saat kepergiannmu. :((
(26/07/2011)

Harusnya aku mampu dan kuat menjalani semua ini, kalo emang dia bukan jodohku tentunya ada jodoh terbaik yang menungguku. Harusnya kuberhenti menangis dan mulai melanjutkan hidupku. Semuanya sudah terlanjur aku serahkan. Aku sayang dia, namun jika dia emang g sayang sama aku haruskah kumemaksakan menginginkan dia juga sayang padaku? Enggak kan.
Dari hatiku yang terdalam aku Ingin sekali dia juga sayang padaku utuh. Bukan cewek manapun di dunia. Cuma aku. Setia? Apa tanpa kamu bicara kamu itu setia aku tahu kamu tu setia. Tapi kenapa kamu tu seenaknya sendiri begitu?
Aku Cuma pengen bisa nyadar bahwa segala sesuatu gak selalu berjalan dengan baik. Dan aku mungkin g harus sama dia. Aku terlanjur melakukannya dengan dia. Meski bukan yang utama itu, tapi bagiku menyadari tlah berbuat itu sudah sangat keterlaluan untukku. Dan aku dengan sok kuatnya bilang aku g mau bikin kamu ngerasa terikat denganku dengan kejadian kemarin. Nyatanya aku tlah merasa terikat, merasa bodoh, merasa tersakiti. Aku g bisa sepenuhnya g mikir nasibku yang terkatung – katung seperti ini.
Aku butuh tanggung jawab kamu mas, sesuatu yang gentle yang kuharapkan dating darimu, jika kamu emang cowok, namun bukan sekedar tanggung jawab tanpa rasa. Harusnya jika kamu emang punya hati, dengan aku bilang gitu kemarin kamu ngerti betapa sakitnya aku menahan semua ini sendiri. Kita melakukannya bersama, g sepenuhnya salahku jika aku mau. Karana aku mau juga karna aku sayang sama kamu. Kalo bukan kamu, aku g mau. Kamu g tahu apa yang aku alami aku lalui slama ini, aku tahu kamu g percaya sama aku makanya aku g mau banyak bicara karna kamu juga bakal g percaya dan tambah g percaya sama aku.
Aku benar – benar butuh kekuatan menjalani semua ini. Aku butuh jawaban pasti. Aku ingin melanjutkn hidupku. Aku butuh satu pegangan yang pasti yang telah hilang entah kemana.
Mas, please jangan tinggalin aku. Jangan cintain dia, cintain aku mas, berhenti ngejar dia mas.
Aku saying ma kamu mas. Please jangan tinggalin aku sendirian gini. Apa yang musti aku lakukan?
Aku g tau aku g tau. Aku g pernah tau apa yang harus aku lakukan. Walau aku menyayangimu.
(27/07/2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar